Friday, January 29, 2010

Cara mudah meraup pundi-pundi dolar dari "Google Adsense"


Google AdSense adalah cara yang cepat dan mudah bagi semua golongan penayang situs web untuk memperoleh uang dengan menampilkan iklan Google yang bertarget dan tidak mengganggu di situs web mereka. AdSense memungkinkan Anda untuk memberikan penelusuran Google kepada pengguna situs Anda dan memperoleh penghasilan dengan menampilkan iklan Google pada laman hasil penelusuran.
Anda akan memperoleh penghasilan bila pengguna mengunjungi situs web Anda dan mengklik atau melihat iklan pada laman, tergantung pada jenis iklan. Pelajari lebih lanjut tentang memperoleh penghasilan melalui AdSense.
AdSense gratis, jadi silakan Anda mencobanya. Jika Anda memiliki situs web dan mematuhi kebijakan program dan kriteria persyaratan kami, lengkapi aplikasi daring kami.
Kami akan meninjau aplikasi Anda dan memberikan balasan email dalam waktu satu minggu, tergantung pada jumlah aplikasi yang kami terima. Jika diterima dalam program tersebut, Anda dapat masuk ke akun baru dan memperoleh kode HTML yang akan menampilkan iklan pada laman web Anda.

Tuesday, January 26, 2010

Learn How to Monetize your Website with Adhitz!

AdHitz.com memungkinkan rata-rata pemilik situs web untuk tunai dalam dengan mengizinkan pengiklan kami untuk membeli ruang iklan dari mereka.

Apakah Anda pengiklan atau pemilik website, AdHitz dapat membantu Anda.

Bagaimana cara AdHitz bekerja?



Tuesday, January 12, 2010

Cara mudah meraup uang dari Internet!

Terbitkan Iklan



Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh Web Owners dalam menerbitkan iklan di websitenya :

1. Silakan lakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengklik tulisan  "Create Publisher Account" seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : 

pendaftaran



2. Lakukan registrasi dengan mengisikan data diri Anda seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

registrasi

Setelah registrasi sukses, AdsenseCamp akan mengirimkan email aktivasi ke alamat email yang Anda daftarkan.

registrasi berhasil



3. Lakukan konfirmasi pendaftaran pada email yang kami kirimkan dengan mengklik pada URL seperti di bawah ini :

email verifikasi

Selanjutnya, Anda akan mendapatkan konfirmasi yang menyatakan bahwa Anda telah menjadi member AdsenseCamp.com

Aktifasi registrasi



4. Login ke AdsenseCamp.com dengan menggunakan username dan password Anda.

Login



5. Sebelum bisa menerbitkan iklan, tambahkan website Anda pada menu "Manage Channel".

Manage Channel

Isikan deskripsi mengenai website Anda. Klik SAVE apabila Anda sudah mengisikan seluruhnya.

Tambah Channel



6. Selanjutnya, klik pada tulisan "Dapatkan Kode HTML Iklan" untuk memasukkan kode script pada website Anda.

Daptkan kode html



7. Pilih template iklan dan warna yang sesuai dengan tampilan website Anda seperti pada gambar di bawah ini :

pilih template



8. Ambil code script iklan AdsenseCamp untuk website Anda, pasang pada web Anda.

pasang script code



Kami akan memberikan tutorial pemasangannya.

Jika blog Anda menggunakan blogger.com silakan klik di sini.

Jika blog Anda menggunakan blogdetik.com silakan klik di sini.

Jika blog Anda menggunakan dagdigdug.com silakan klik di sini.


9. Silakan buka website Anda, apabila konfigurasi telah dilakukan dengan benar, maka iklan kami akan langsung terlihat pada website Anda.




Tutorial Pemasangan Kode Iklan



Buat Anda yang merasa kesulitan atau bahkan tidak bisa memasang script code iklan AdsenseCamp ke blog/website Anda, AdsenseCamp memberikan beberapa tutorial pemasangan Iklan AdsenseCamp pada blog.adsensecamp.com.

Sebelumnya, banyak sekali email atau chating dari para member yang mengalami kesulitan saat mencoba memasang script iklan AdsenseCamp.

Untuk itulah, pada blog AdsenseCamp yang beralamat di blog.adsensecamp.com memberikan beberapa tutorial yang diharapkan bisa mempermudah Anda untuk memasang kode iklan AdsenseCamp di blog Anda.

Beberapa tutorial yang kami posting khususnya untuk blog, diantaranya adalah untuk blog yang terdaftar di blogger.com, dagdigdug.com, blogdetik.com. Untuk web yang memiliki hosting sendiri pemasangan script code Iklan AdsenseCamp bisa menyesualikan sendiri sesuai keinginan Anda.

Meski begitu, ada sebagian blog yang ternyata tidak bisa support dengan script kode iklan AdsenseCamp. Untuk subdomain wordpress.com hingga kini belum bisa untuk dipasangi script code dari adsensecamp.com dikarenakan wordpress memberikan filter terhadap tag HTML.

Wordpress.com hanya bisa memasukkan link via widget -> text. Yang diperbolehkan hanyalah tag HTML. Oleh karena itu kalo ada tag selain html otomatis wordpress langsung mendisable tag itu.

Kendala yang sama juga terjadi pada blog yang berbasis multiply.com dengan permasalahan yang hampir sama dengan wordpress dimana pada blog tersebut tidak support dengan javascript.

Hingga kini, adsensecamp.com belum bisa memberikan solusi yang tepat mengenai permasalahan tersebut. Untuk itu, kami sarankan kepada para member apabila ingin memasang kode iklan untuk menggunakan blog selain kedua subdomain tersebut.

Selamat mengaktifkan iklan AdsenseCamp di blog Anda.

Thursday, January 7, 2010

Kamu pengen punya website sendiri? http://www.namaanda.com



Hi there,

Saya pikir informasi ini dapat berguna bagi Anda. Jika Anda berencana untuk mendapatkan website Anda, baik di sini adalah salah satu penyedia hosting gratis untuk memilih - 000webhost.com

Mereka menyediakan hosting gratis, tidak ada menangkap. Anda mendapatkan 1500 MB disk space dan 100 GB bandwidth. Mereka juga telah cPanel control panel yang menakjubkan dan mudah digunakan pembangun situs web. Selain itu, tidak ada apapun dari iklan pada halaman Anda.

Anda dapat mendaftar di sini: http://www.000webhost.com/249368.html

Tuesday, January 5, 2010

McAfee VirusScan Mobile for S60 2nd...

McAfee® VirusScan® Mobile is an Antivirus solution for Symbian S60 2nd edition devices, offering comprehensive, reliable, and up-to-date virus protection. Powered by McAfee scanning technology, VirusScan Mobile protects against threats from viruses, worms, Trojan horses, and Java applets before they can harm your device.
Major features:

  • Always-on protection

  • Broad protection coverage

  • Inline cleaning

  • Mobile-threat sensitive

  • Tailored to mobile operating system

  • Security with minimal delay

  • Takes up little space
    Thank you for taking the time in testing the Anti-virus product. Please let us know if you encounter any issues. In addition, your review comments would be much appreciated!

  • NetQin Mobile Antivirus


    A simple, secure solution.
    The NetQin Mobile Antivirus uses leading technology to provide your mobile phone with complete protection against all the latest mobile threats. From virus scans and updates to safe and reliable firewall protection, NetQin gives you dependable mobile security services from a name the industry knows and trusts.
    Fast full scan
    NetQin’s optimization strategy ensures that complete, seamless scans are performed at extremely low resource expenditure without affecting any other mobile phone functions.

    Timely and accurate real-time monitoring
    NetQin Mobile Antivirus carefully monitors all mobile files to detect and remove any malicious activity in a time-effective manner.

    On-line update capabilities
    NetQin delivers fast, up-to-date protection at low traffic costs. Users are able to set up the scheduling of these updates for better convenience and operation performance.

    Safe and reliable network firewall protection
    NetQin has developed and launched the world's first phone edition network firewall that can recognize and stop any malware from operating.

    Flexible system management
    Multiple functions are used to provide a user-friendly mobile phone management system and enhance mobile phone performance.


    Tuesday, December 29, 2009

    Kanker Payudara

    Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

    Definisi

    Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[1]
    Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.[2]

    Patofisiologi

    Transformasi

    Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

    Fase inisiasi

    Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

    Fase promosi

    Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

    Klasifikasi

    Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Non-invasif karsinoma
      • Non-invasif duktal karsinoma
      • Lobular karsinoma in situ
    2. Invasif karsinoma
      • Invasif duktal karsinoma
        • Papilobular karsinoma
        • Solid-tubular karsinoma
        • Scirrhous karsinoma
        • Special types
        • Mucinous karsinoma
        • Medulare karsinoma
      • Invasif lobular karsinoma
        • Adenoid cystic karsinoma
        • karsinoma sel squamos
        • karsinoma sel spindel
        • Apocrin karsinoma
        • Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
        • Tubular karsinoma
        • Sekretori karsinoma
        • Lainnya
    3. Paget's Disease

    Stadium

    Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).

    Pada sistem TNM

    TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
    • T (tumor size), ukuran tumor:
      • T 0: tidak ditemukan tumor primer
      • T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
      • T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
      • T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
      • T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
    • N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
      • N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
      • N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
      • N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
      • N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
    • M (metastasis), penyebaran jauh:
      • M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
      • M 0: tidak terdapat metastasis jauh
      • M 1: terdapat metastasis jauh
    Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
    • Stadium 0: T0 N0 M0
    • Stadium 1: T1 N0 M0
    • Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
    • Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
    • Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0
    • Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
    • Stadium III C: Tiap T N3 M0
    • Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

    Gejala klinis

    Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

     

    Benjolan pada payudara

    Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

    Erosi atau eksema puting susu

    Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
    • Pendarahan pada puting susu.
    • Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
    • Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
    Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
    • terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
    • adanya nodul satelit pada kulit payudara;
    • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
    • terdapat model parasternal;
    • terdapat nodul supraklavikula;
    • adanya edema lengan;
    • adanya metastase jauh;
    • serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

    Faktor-faktor penyebab


    Faktor risiko

    Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
    1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
    2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause.
    3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
    4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
    5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
    6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
    7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

    Pengobatan kanker

    Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:

    Mastektomi

    Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
    • Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
    • Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
    • Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

    Radiasi

    Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

    Kemoterapi

    Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

    Strategi pencegahan

    Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

    Pencegahan primer

    Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat.

    Pencegahan sekunder

    Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
    • Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
    • Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
    • Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.
    Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

    Pencegahan tertier

    Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.